Diberdayakan oleh Blogger.

Nostalgia Putih-Biru

Posted by Catatan Jurnalis

Dan Tak Mungkin - Agnes Monica

wajahmu, dan hatimu, dan tentang dirimu
kau selalu, tuk berada didalam hatiku
sejak awal bertemu aku tau rasa itu
namun tak mungkin aku untuk memilihmu

dan tak mungkin untukku
untuk dapat cintamu
walau rasa dihati ingin memilikimu

cinta harus berkorban
walau harus menunggu selamanya
aku tau kau bukan untukku

untuk apa cintamu
walau rasa dihati inginku milikimu
cinta harus berkorban 
walau harus menunggu selamanya
aku tau kau bukan untukku... 

****

Genkz, lagu ini mungkin nggak banyak dikenal orang kecuali fans-nya Agnes Monica. Yups ini lagu lama dari Agnes. Yang gue inget, lagu ini satu album sama lagu Cinta Di Ujung Jalan. Yah, waktu gue masih kelas 2 SMP. Lagu ini jadi lagu favorite gue karna lagu ini mungkin pas banget sama suasana hati gue waktu itu. Begini ceritanya.

Waktu gue SMP gue punya temen namanya Andri (bukan nama sebenarnya). Dia duduk di tepat dibelakang bangku gue. Entah sejak kapan  gue jadi suka sama dia. mungkin ini namanya cinta monyet kali yah hehe..Oh iya, waktu itu Andri duduk sebangku sama temen Jaka. Budaya di sekolah gue itu, setiap kenaikan kelas, kita dipisahkan jadi biar nggak boring juga sech.

Selama 2 tahun berturut-turut gue sama Andri sekelas, sementara sama Jaka gue tiga tahun sekelas sama dia. Ceritanya gue punya temen deket kelas 2 namanya Alfa. Dia cewek yang supel dan menarik, dan nggak heran banyak cowok yang suka juga sama dia. Gue sebagai temennya ikut seneng. Sampai suatu waktu, gue harus merasakan sakit  karna ternyata Andri nembak Alfa. Saat itu gue emang sedih, tapi gue nggak pernah marah sama Alfa karna gue tau Alfa cuma suka sama Irwan. 

Kejadian itu bikin gue mikir, gue nggak boleh diem aja. Tapi disisi lain hati gue bilang nggak perlulah Andri tau perasaan gue. Cukup dengan melihatnya bahagia itu udah lebih dari cukup. Hah, efek nonton film. Hubungan gue sama Andri cukup baik, makanya gue ngerasa udah cukup dengan bisa deket sama dia. Sampai suatu hari kita lagi ngobrol di kelas pas jam istirahat.

"Eh Nis, Lo nggak ke kantin?", katanya duduk menghampiri.
"Udah tadi. Lo sendiri?", tanya balik.
"Ah nggak. Gue lagi males. Nggak papa kan Gue duduk disini?"
"Santai aja kali."
"Oh ya Nis, Lo baru potong rambut lagi yah?"
"Hehe iya Dri,nggak  betah panjang."
"Tapi Nis, kayanya kalo rambut Lo panjang itu bagus dech", katanya.

Sejak saat itu sampai sekarang gue nggak pernah lagi potong rambut dengan gaya bondol atau cepak kaya cowok. Yah, Dari gue kecil sampe Andri bilang gitu, potongan rambut gue selalu pendek. Sampe gue dipangil sama guru bahasa Indonesia cuma karna rambut aja. Bu Dini selalu geleng-geleng kepala kalo liat gue potong rambut. Tapi ternyata keputusan manjangi rambut itu gue pilih setelah Andri yang bilang gitu.

Singkat cerita, naik kelas 3 gue nggak sekelas lagi sama Andri tapi sama Jaka. Gue sempet sedih tapi ya sudahlah, yang penting gue masih bisa ngeliat dia walau dari jauh. Suatu hari di kantin sekolah. saat itu rambut gue udah panjang sebahu.

"Hai Nis.."
"Hai Dri. Ngapain disini? Lo nggak jajan?"
"Nggak Nis tadi udah. Rambut Lo sekarang panjang yah?"
"Hehe, udah ah, Gue duluan yah, bentar lagi masuk. Daah!"

Andri cuma senyum liat gue pergi. Dan kalian tau, itu terakhir kalinya gue ketemu dia. Sampai hari ini gue nggak pernah ketemu dia lagi. Yang gue tau dari Jaka, itu hari terakhir dia sekolah karna dia pindah sekolah ke Cimahi. Ayahnya pindah tugas jadi dia jugaikut pindah. Andai aja gue tau kalo itu hari terakhirnya dia sekolah, mungkin gue bakal bilang perasaan gue selama ini ke dia. Yah, cuma Jaka tempat gue curhat setelah dia pergi. 

Lagu Agnes yang ini yang selalu ngingetin gue sama dia. Dimanapun Andri sekerang, gue harap dia bisa bahagia dengan pilihan hatinya. Gue pengen banget ketemu dia dan ngucapin terima kasih ke dia. Berkat dia, gue jadi bisa ngerasain punya rambut panjang..

Andri is Adhita Nanda Herlisman 

Related Post



Posting Komentar