Diberdayakan oleh Blogger.

Dampak dari Mencairnya Es di Kutub

Posted by Catatan Jurnalis

Penelitian yang dilakukan National Center for Atmospheric Research Aixue Hu pada tahun 2012 tercatat di Greenland suhu telah mengalami penurunan sampai 12° C. Hu mengatakan, pemanasan global sejauh ini menyebabkan permukaan air laut terus meninggi sehingga Selat Bering akan selalu terbuka.

Taukah anda bahwa ketika es di kutub mencair maka akan menyebabkan jalur timur dan barat laut akan terbuka secara bersamaan, dan manusia akan dapat mengelilingi dunia untuk pertama kalinya dan tanpa hambatan bongkahan es.

Sisi positifnya dengan terbukanya jalur barat dan timur sangat terasa bagi perusahaan pelayaran dimana untuk menempuh perjalanan dari Eropa menuju Jepang dan sebaliknya akan dapat sangat mudah dilewati sangat menghemat biaya dan waktu.

Seorang professor tentang pakar lautan es dari Pusat Informasi Es dan Salju Amerika (NSIDC), mengatakan, ini merupakan suatu “Kejadian besar bersejarah”, dan semakin lanjut membuktikan bahwa gunung es di kutub utara kemungkinan telah memasuki “pusaran maut” yang tidak dapat diselamatkan lagi.

Bahkan banyak para pemerhati global warming khususnya mereka yang meneliti secara langsung apa yang terjadi saat ini dan masa depan di kutub utara sangat terkejut dengan cepatnya perubahan yang terjadi disana, dimana bongkahan es di kutub yang sebesar itu dalam waktu yang singkat dapat berubah menjadi cair.

Beberapa waktu lalu Australia dikejutkan dengan ditemukannya bongkahan es yang jalan mencair dari kutub selatan, bongkahan es tersebut merupakan bukti nyata untuk kita bahwa kutub benar – benar mencair, dan dapatkan kita mencegah hal itu?

Dalam sebuah artikel yang di buat oleh harian kompas tahun 2009 menuliskan bahwa, Bongkahan es yang besarnya seperti stadion itu dikhawatirkan Pemerintah Selandia Baru mengancam pelayaran. Hasil pemotretan satelit menunjukkan, bongkahan besar es baru saja melewati kawasan pulau Auckland dan menuju pulau utama South Island, sekitar 450 kilometer arah timur laut.

“Peringatan berlaku bagi semua kapal di kawasan itu agar waspada terhadap keberadaan bongkahan es,” kata juru bicara kelautan Selandia Baru, Ross Henderson, seperti dilaporkan AFP. Keberadaan bongkahan es dalam kelompok besar itu disampaikan ahli gletser dari Divisi Antartika Australia.

Mereka terus memantau pergerakan bongkahan-bongkahan es tersebut. Menurut mereka, bongkahan es itu merupakan bagian dari bongkahan raksasa yang Oktober lalu terlihat di sekitar Pulau Macquarie, Australia.

Saat itu, dua bongkahan besar—yang pertama selebar dua kilometer dan kedua sebesar stadion olimpiade Beijing terpantau di sana. Sementara itu, yang terpantau menuju Selandia Baru hari Senin lalu sudah terpecah-pecah dalam berbagai ukuran.

Mungkinkah bongkahan es seperti bisa sampai masuk ke perairan Indonesia?
Bayangkan jika di tahun 2009 saja yang terjadi seperti itu bagaimana dengan hari ini? Mungkin tidak lagi ada bongkahan yang berjalan tetapi lebih parah lagi yaitu sudah mencair dan membentuk sebuah danau seperti video diatas.

Walaupun terdapat dampak positif dari mencairnya es di kutub namun tentu saja segala prilaku yang dapat menyebabkan efek pemanasa bumi secara global tidak dibenarkan.

Salam,
“Our Green Our Future”

sumber : http://solid-parquet.com/blog/dampak-positif-dan-negatif-mencairnya-es-dikutub

Related Post



Posting Komentar