Diberdayakan oleh Blogger.

Filsafat Ilmu : Cerita Sang ADA

Posted by Catatan Jurnalis

Siang ini matahari begitu berani menampakkan diri. Mungkin bagian sebagian orang ini hari yang termalas untuk pergi ke kelas bertemu teman-teman dan dosen. Apalagi hari jadwal mata kuliah FILSAFAT ilmu. satu mata kuliah yang dipandang sebagai mata kuliah yang mengerikan bagi kami mahasiswa sosial karna FILSAFAT sering kali dikaitkan dengan hal-hal yang abstrak.

Ini bukan kali pertama aku mempelajari filsafat. Yah, saat ini aku tengah mengulang satu mata kuliah karna nilai yang kurang memuaskan. Banyak orang yang menyayangkan keputusanku untuk ikut dengan kelas adik tingkat. Tapi, cibiran orang dirumah lebih enggan kudengar saat mereka tahu nilaiku yang tak layak dimata keluarga. Sudahlah, keinginan orang tua yang harus kupertimpangkan. 

Dihari pertama duduk bersama adik kelas, cukup menyenangkan. Menyenangkan karna aku memiliki banyak teman baru (yang sebenarnya hampir sebagian dari mereka telah mengenalku sebelumnya). Sudah ku duga sebelumnya, pasti akan ada banyak orang yang bertanya-tanya dan heran, kenapa aku bisa satu kelas dengan mereka. Tak apalah, aku hanya membalas tersenyum dan sesekali membela diri.

Kembali ke masalah FILSAFAT. Mata kuliah ini memang berbobot teori. Karna sudah pernah berpengalaman dengan mata kuliah ini, maka aku percaya diri akan bisa mengikuti dengan baik. Apalagi dosen yang mengajar adalah salah satu dosen favoritku. Aku tak akan pernah menyia-nyiakan kesempatan bertemu lagi dengan dosen yang luar biasa ini.

Berbicara FILSAFAT, kita akan dibawa ke masa lalu. Jauh ke masa tempat para filsuf hidup dan mengabdikan diri untuk berpikir tentang alam semesta, tentang hakikat kehidupan dan semua akan berpangkal pada pertanyaan "Siapa yang mendesain ini semua?", tentang hakikat keberadaan Sang Pencipta yang masih menjadi misteri. 

FILSAFAT asal-usulnya lahirnya ilmu pengetahuan. Semua berasal dari filsafat yang dikembangkan dan dalam perjalannya, terpecah kedalam beberapa kajian ilmu pengetahuan. Jika hari ini kita mengenal Matematika, Fisika, Biologi, Kimia, Sosiologi, Antropologi, Psikologi dan sebagainya, maka semua itu berawal dari filsafat. 

Berbicara tentang substansi ilmu, ada syarat yang harus dipenuhi. Salah satunya kehadiran. Kehadiran dari alam semesta yang hingga saat ini masih menjadi pertanyaan besar bagi para ilmuan Barat tentang penciptaan alam semesta. Bagi para ilmuan muslim, tentu saja Sang Pencipta alam semesta ini ALLAH. Namun, bagaimana menjelaskan kepada mereka yang tidak percaya dengan ISLAM? 

Dosen tadi bilang, ALLAH hanyalah sebuah nama. TUHAN pun sebuah nama. Sebuah nama yang digunakan untuk menyebut pencipta alam raya ini. Pada hakikatnya, alam semesta ini ada karna adanya SANG ADA. Mustahil yang TIADA menciptakan yang ADA. Karna sesuatu ada karna adanya SANG ADA. Misalnya pensil. Pensil itu akan ada  ketika ada yang menciptakannya. Mustahil jika pensil itu ada tapi tidak ada yang menciptakan. 

Begitu juga dengan alam raya ini. Tidak akan ada alam raya ini tanpa ada penciptanya. Lalu siapa penciptanya? Penciptanya adalah SANG ADA. Jadi initinya, alam semesta itu hadir bukan karna sendirinya, melainkan karna ada yang menciptakan, yaitu SANG ADA.

****

Related Post



Posting Komentar